cover
Contact Name
Arief Setyawan
Contact Email
arief.setyawan@trunojoyo.ac.id
Phone
+6285702411446
Journal Mail Official
metalingua.pbsi@trunojoyo.ac.id
Editorial Address
Program Studi PBSI, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang, Kamal - Bangkalan Location: Bangkalan, Jawa Timur
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua
ISSN : 25284371     EISSN : 25286684     DOI : https://doi.org/10.21107/metalingua
Core Subject : Education,
Metalingua journal is a journal that focuses on the problems that occurred in the field of education, language, and Indonesian literature. Metalingua facilitate the research of teachers, lecturers, postgraduate research students and experts who participate actively in the Indonesian language and literature education.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2022): Metalingua, Edisi Oktober 2022" : 7 Documents clear
REPRESENTASI VARIASI KEFORMALAN BAHASA PADA DIALEKTIKA MATA NAJWA “COBA-COBA TATAP MUKA” Anjas Rusdiyanto Soleh; Atiqa Sabardila
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 7, No 2 (2022): Metalingua, Edisi Oktober 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v7i2.13274

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai 1) variasi keformalan yang terdapat pada gelar wicara Mata Najwa “Coba-coba Tatap Muka”; 2) penggunaan kode bahasa yang terdapat pada gelar wicara Mata Najwa “Coba-coba Tatap Muka”; dan 3) fungsi keragaman bahasa yang terdapat pada gelar wicara Mata Najwa “Coba-coba Tatap Muka”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menerapkan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu akun Youtube Najwa Shihab pada tayangan tanggal 1 September 2021. Data dalam penelitian ini yaitu tuturan yang dihasilkan oleh pengisi acara pada gelar wicara Mata Najwa Coba-coba Tatap Muka yang menunjukkan adanya representasi variasi keformalan dan fungsi keragaman bahasa serta penggunaan kode bahasa yang ada di dalamnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik simak dan teknik catat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik padan dengan teknik lanjutan menerapkan teknik hubung banding membedakan (HBB). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi keformalan bahasa terdapat 5 variasi secara utuh sesuai dengan teori Martin Joos yaitu ragam beku, raga resmi, ragam usaha, ragam santai, dan ragam akrab. Mengenai kode bahasa yang digunakan, terdapat kode bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Arab. Selain itu, kaitannya dengan fungsi keragaman bahasa, ditemukan fungsi emotif, direktif, fatik, dan referensial.
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS LITERASI TOKOH KEMADURAAN UNTUK SISWA SMK KELAS XII DI PULAU MADURA Albitar Septian Syarifudin; Arief Setyawan
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 7, No 2 (2022): Metalingua, Edisi Oktober 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v7i2.16759

Abstract

Pendidikan karakter menjadi salah satu upaya Bangsa Indonesia dalam meningkatkan sikap peserta didik. melalui pendidikan karakter diharapkan akan tercipta lulusan yang terampil dan memiliki sikap serta etika yang tinggi. Hal ini menjadikan pendidikan karakter sebagai bagian wajib dalam pembelajaran Kurikulum 2013. Pada artikel ini, pengimplementasian pendidikan karakter dalam pembelajaran akan diwujutkan melalui perencanaan buku ajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMK. Selain itu, tokoh yang dimunculkan juga merupakan tokoh berlatar belakang Madura dengan harapan dapat memberikan inspirasi pada siswa SMK kelas XII agar selalu gigih dan bekerja keras untuk meraih kesuksesan. Hal ini karena siswa SMK memang diciptakan sebagai lulusan yang terampil yang siap bekerja, sehingga dalam pembelajaran harus diimbangi dengan penanaman karakter yang penuh kerja keras serta kegigihan dalam berusaha. Karakter inilah yang kebanyakan ditemukan pada karakter orang Madura yang diwakili dengan tokoh Madura dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XII.
KONDISI KEJIWAAN TOKOH NEDENA, RIANTO, DAN KEN DALAM NOVEL DADAISME KARYA DEWI SARTIKA Fiyan Ilman Faqih; Arief Setyawan
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 7, No 2 (2022): Metalingua, Edisi Oktober 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v7i2.8643

Abstract

Salah satu novel yang menarik untuk dikaji dari sisi psikologi ialah novel Dadaisme. Secara garis besar, tokoh-tokoh yang ada di dalam novel Dadaisme memiliki kondisi kejiwaan yang menarik untuk dikaji. Seperti halnya tiga tokoh dalam novel Dadaisme, yaitu Nedena, Rianto, dan Ken. Ketiga tokoh ini memiliki kejiwaannya yang unik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi kejiwaan tokoh Nedena, Rianto, dan Ken. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Tokoh Nedena, Rinto, dan Ken mengalami trauma. Nedena mengalami trauma pada suatu peristiwa yang membuat mama dan dan dapurnya terbakar. Rianto diduga mengalami trauma. Ketidakberdayaan itulah yang menyebabkan ia bunuh diri. Ken juga mengalami trauma. Ken mengalami trauma yang disebabakan oleh pelecahan seksual yang dilakukan oleh Jing terhadap dirinya.
PEMBELAJARAN SASTRA ANAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER DI SEKOLAH DASAR Hafizah Hafizah; Aceng Rahmat; Saifur Rohman
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 7, No 2 (2022): Metalingua, Edisi Oktober 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v7i2.12561

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk memahami pembelajaran sastra anak dalam membentuk karakter anak di sekolah dasar. Pembelajaran sastra anak di sekolah dasar memegang peranan penting dalam membentuk karakter anak. Walaupun untuk menghibur, tetap saja sastra anak bersifat mendidik. Sikap dan prilaku anak dapat dibentuk dengan pembelajaran sastra yang tepat dan sesuai. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Data diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan, berupa buku teks, artikel ilmiah, dan sumber-sumber dari google scholar, digital library, dan lainnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menelaah sumber bacaan yang ada hubungannya dengan kajian yang dibahas, yaitu pembelajaran sastra anak dalam membentuk karakter siswa di sekolah dasar. Hasil penelitian diketahui bahwa dalam pembelajaran sastra anak untuk membentuk karakter, guru harus dapat memahami subjek belajar, bahan ajar, dan juga startegi belajar. Dengan pembelajaran sastra, anak di sekolah dasar akan memahami mengenai baik buruk, benar salah, pantas dan tidak pantas melalui pendidikan karakter yang tertuang di dalamnya. 
KAJIAN SEMIOTIK PADA TRADISI LEMPAR NASI SAAT HUJAN DI DESA GUCI KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN Haerussaleh Haerussaleh; Kiki Ananda Dewi; Almas Shafira; Melin Nur Z. T.; Nuril Huda
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 7, No 2 (2022): Metalingua, Edisi Oktober 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v7i2.16283

Abstract

Semiotik adalah cara transfer bahasa. Berbagai macam kekayaan bahasa yang ada di negara Indonesia. Lebih jauh semiotik ini dipergunakan dengan cara melestarikan adat isytiadat yang ada di daerah tertentu, termasuk yang ada di desa Guci Kecamatan Karanggeneng kabupaten Lamongan. Merupakan kekayaan intelektual masyarakat pada masa dahulu dan sekarang masih menjadi tradisi (kebudayaan). Kegiatan lempar nasi pada saat hujan adalah sebuah tradisi yang dilestarikan oleh masyarakat Guci. Sebuah ketetapan budaya dengan menggunakan tradisi lempar nasi pada saat hujan, akan tetapi hal ini dilakukan apabila hujan yang disertai dengan angin. Tidak ada keterangan yang jelas dari sesepuh desa Guci mengapa menggunakan nasi sebagai media. Peneliti tidak mengungkap secara jauh, karena peneliti terfokus pada kajian semiotik bahasa yang dipergunakan dalam tradisi lempar nasi tersebut. Menarik untuk dilakukan penelitian sebagai bentuk dari pengembangan intelektual dari sisi kebahasaan, tanda, indeks dalam penerapan tradisi tersebut.
PELESTARIAN CERITA RAKYAT DI KABUPATEN BIREUN DAN ACEH UTARA SEBAGAI SARANA PEMBENTUKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL Masithah Mahsa; Trisfayani Trisfayani; Syahriandi Syahriandi; Munifatul Zahara; Amna Amna
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 7, No 2 (2022): Metalingua, Edisi Oktober 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v7i2.16694

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pelestarian cerita rakyat di Kabupaten Bireun dan Aceh Utara sebagai sarana pembentukan karakter berbasis kearifan lokal. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh (1) semakin punahnya cerita rakyat di Kabupaten Bireun dan Aceh Utara; (2) adanya perbedaan versi cerita rakyat di Kabupaten Bireun dan Aceh Utara; (3) banyaknya nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat di Kabupaten Bireun dan Aceh Utara. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah cerita rakyat dan nilai-nilai karakter yang terkandung dalam cerita rakyat tersebut. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumentasi terkait cerita rakyat dan wawancara dengan masyarakat di Kabupaten Bireun dan Aceh Utara. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat dua puluh cerita rakyat, delapan cerita rakyat yang berasal dari Kabupaten Bireun dan dua belas cerita rakyat berasal dari Kabupaten Aceh Utara. Keseluruhan cerita tersebut mengandung nilai-nilai karakter seperti religius, tolong-menolong, peduli sosial, jujur, kerja keras, dan sebagainya.Kata Kunci: cerita rakyat, Bireun, Aceh Utara, nilai-nilai karakter
ANALISIS FREKUENSI PENGGUNAAN ISTILAH KEAGAMAAN DALAM BUKU AJAR BAHASA INDONESIA SMA KELAS X-XII: KAJIAN BERBASIS KORPUS Abdullah Syarofi; Anandika Panca Nugraha
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 7, No 2 (2022): Metalingua, Edisi Oktober 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v7i2.16853

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi frekuensi istilah keagamaan dalam buku ajar bahasa Indonesia untuk siswa SMA kelas X-XII yang diterbitkan oleh Kemendikbud RI serta mengetahui apakah frekuensi tersebut mencerminkan profil demografis Indonesia berdasarkan pemeluk agama. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif-kuantitatif deskriptif dengan metode corpus-based analysis. Dari 30 istilah keagamaan berfrekuensi tertinggi yang ditemukan, istilah dalam agama Islam memiliki frekuensi tertinggi, diikuti Hindu, Kristen, Konghucu dan yang terendah adalah Budha. Frekuensi tersebut tidak mencerminkan konstelasi demografis Indonesia secara komprehensif karena hanya merefleksikan muslim sebagai golongan mayoritas di Indonesia sedangkan frekuensi istilah agama lainnya tidak mencerminkan persentase pemeluk agama masing-masing. 

Page 1 of 1 | Total Record : 7